Minggu, 07 Oktober 2012

V


Mata coklat yang menusuk itu, mengingatkanku kepadanya. Kulit pucat itu, bagaikan kerangka yang menguciku dalam kebingungan, kepahitan, ketidak pastian, kemarahan, dan cinta yang memilukan. Bibir merah itu, mengingatkanku pada mawar berdarah, indah namun berbahaya. Tubuh bak mannequin itu, mewakili setiap hasrat manusia. Kecerdasannya, seakan menghipnotis setiap pendengar kata-katanya. Pembawaannya terlalu lembut. Memikat semua makhluk di sekitarnya. Maksud hati ingin menggapai namun tak tercapai. Salahkah hati pernah mengharap?

Melihatmu adalah anugerah. Mengenalmu adalah kebahagiaan. Memilikimu menjadi salah satu tujuan hidupku. Kenyataannya, takdir tak pernah berpihak. Waktu terlalu cepat berlalu. Andai aku bisa, mungkin aku akan meminta untuk dilahirkan lebih awal atau bahkan tidak sama sekali. Andai aku bisa, aku akan membuatmu melihatku bukan sebagai aku yang sekarang. Andai aku bisa, aku akan membuatmu mencintaiku tanpa melirik yang lain. Andai aku bisa, aku akan memutar waktu untuk bisa bersamamu, menjadi sama sepertimu, menjadi pantas untuk kau mikiki.
                                                                             
Tapi? takdir benar benar tidak pernah berpihak. Kau telah hidup untuk ribuan tahun. Sedangkan aku, bayi yang baru lahir. Bukan dengan kesucian, melainkan dengan kepastian buruknya nasib. Lelah, tak dapat menyerah, hanya bisa pasrah.

Kamu terlalu jauh. Kamu terlalu tinggi. Kamu terlalu sempurna. Kita berbeda.Takkan pernah menjadi sama, Aku terjebak, dalam perangkap-mu, vampir.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar